jejak...
Kala
pagi menegur senyap, kau kembali datang
Redup
kembali gurat sayup
Hanya
deraian daun busuk yang kian menyengat
Kau
diam di sudut
Bocah-bocah
berlarian riang
Membawa
layang-layang dalam genggaman
Kau
semakin tersudut menikmati angin
Pagi
meranjak pergi
Kau
muram tak ada sisa tawa
Masa
tak bosan memutar angka-angka
Satu
persatu jarum berbelok arah mengganti angka lagi
Kau
hanya terpaku
Kini,
kau biarkan hujan mengguyur ragamu
Hujan
semakin menusuk tulang
Becek
mewarnai lusuh bajumu
Sadar,
baru mencari tempat berteduh
Kau
kembali menikmati segalanya
Tanpa
tawa apalagi canda
Kau,
lagi terdiam di sudut gelap
Tanpa
uang dan tumpukan jualanan
Kepada
seluruh penjual kaki lima yang tua renta
9
Februari 2012
Komentar
Posting Komentar